Hijrah Yumna I |
Mental
Pernahkah Anda merasa gentar, takut, miris, demam panggung ketika akan bertanding tenis meja atau ketika selama permainan dalam pertandingan atau persahabatan?. Biasanya ditandai dengan tangan bergetar, irama jantung bertambah kencang, badan terasa dingin, badan terasa kaku yang pada akhirnya permainan tidak berkembang secara maksimal.
Nah jika hal ini pernah terjadi, itu merupakan hal wajar saja, karena memang hampir secara umum setiap pemain mengalaminya. Dalam permainan tenis meja, hal ini merupakan salah salu masalah teknis yang sering terjadi, yaitu mental dalam bermain.
Salah satu syarat menjadi pemain tenis meja yang berprestasi adalah memiliki mental yang kuat ketika bertanding. Permainan akan sulit berkembang jika seorang pemain ketika akan bermain mengalami merasa gentar dalam bermain.
Bererapa hal yang menjadi faktor mengapa hal tersebut dapat terjadi, antara lain :
Ø Kurangnya intensitas latihan. Karena intesitas latihan yang kurang sehingga ketika bertanding tidak memiliki rasa percaya diri yang cukup.
Ø Jarang mengikuti pertandingan, terutama pertandingan besar. Dengan kurangnya mengikuti pertandingan, pemain tidak terbiasa bermain dalam pertandingan.
Ø Kurangnya pemanasan sebelum bertanding. Hal ini mengakibatkan pemain belum terlalu siap ketika bertanding.
Ø Jarang berlatih tanding. Latihan yang rutin tanpa diimbangi dengan latih tanding mengakibatkan permainan yang dimiliki kurang berkembang, sehingga ketika bertemu dengan pemain yang pola permainannya berbeda akan mengalami kesulitan, misal ketika bertemu dengan pemain yang bertahan, pemain yang menggunakan bintik bertahan, pemain yang menggunakan karet anti dan sebagainya.
Ø Beban untuk memenangkan pertandingan. Karena diharuskan untuk menang dalam suatu pertandingan, akhirnya malah menjadikan beban berlebihan.
Ø Bertemu pemain yang lebih baik/berprestasi. Karena mengetahui pemain yang akan dihadapi lebih baik/lebih berpresatasi, akhirnya merasa kurang percaya diri.
Ø Bertemu dengan pemain di bawah namun memiliki kualitas permainan yang cukup baik. Karena lawannya memiliki kualitas di bawah namun memiliki permainan yang cukup baik mengakibatkan kita memiliki beban untuk menang.
Ø Pengalaman masa lalu. Pernah mengalami kekalahan oleh pemain yang sama, atau pernah kalah oleh tipe pemain yang memang tidak cocok dengan permainan kita sehingga teArjadi trauma dalam bertanding.
Ø Tempat pertandingan yang tidak biasa. Tempat pertandingan tidak sesuai dengan yang diharapkan, misalnya meja yang kurang baik, suhu udara terlalu panas, silau, bertanding di tempat terbuka, sempit, dll
Ø Tekanan penonton. Jika bertading melawan pemain tuan rumah, penonton akan menekan pemain lawan, sehingga tidak dapat berkonsetrasi ketika bermain.
Ø Tidak ada yang memberikan arahan. Arahan yang baik dapat menurunkan kadar grogi pemain tenis meja, salah satunya dengan adanya pelatih, pemain yang lebih baik, teman yang memberitahu dan lainnya.
Ø Peralatan kurang memadai. Peralatan yang dimiliki kurang memadai untuk bertanding.
Ø Dll
Setiap pemain tenis meja pasti pernah merasakan grogi ketika bertanding. Pemain yang sudah memiliki prestasi seperti pemain nasionalpun pernah mengalaminya, namun demikian mereka sudah mulai dapat menurunkan kadarnya, sehingga tidak terlalu grogi ketika akan atau sedang bertanding.
Banyak hal agar kadar grogi ketika bertanding tenis meja berkurang, mulai dari latihan rutin, sering mengikuti pertandingan, sering berlatih tanding, ketika akan bertanding dipersiapkan dengan matang, pemanasan yang cukup, konsultasi yang baik dengan pemain yang telah berpengalaman, dan yang terpenting adalah tetap tenang, fokus, dan penuh percaya diri ketika akan dan sedang bermain.
Ditulis oleh : Bambang Rusjianto, S.Pd. Guru Penjasorkes SD Negeri Kemandungan 1 Kota Tegal
(sumber : Butterfly news, tenis meja net)